Apakah Mandi Malam Sebabkan Rematik?

SOCLyfe.com, Healthy ----- Mandi di malam hari disebut-sebut sebagai penyebab rematik. Anggapan ini bahkan dipercaya dari generasi ke generasi.

Namun apakah benar mandi malam menjadi penyebab rematik?

Rematik merupakan penyakit autoimun dan peradangan yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang persendian yang sehat.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan rematik. Selain sistem imun yang menyerang sel sehat, penyakit ini juga bisa disebabkan faktor eksternal seperti polusi, rokok, atau hal-hal lain yang menyebabkan infeksi.

Baca Juga: Trafik Belanja Online Tinggi, Waspada Monus Penipuan Sniffing

Selain itu, banyak orang percaya bahwa mitos mandi malam bisa jadi salah satu penyebab rematik.

Dilansir laman Fact Check AFP, dokter spesialis reumatologi Andi Raga Ginting mengatakan bahwa klaim tersebut 100 persen hanyalah mitos.

"Tak ada studi penelitian yang mendukung atau membuktikan hal tersebut," kata Andi.

Mandi malam dengan menggunakan air dingin, lanjut Andi, pada dasarnya memang dapat menimbulkan rasa nyeri pada orang yang mengidap rematik atau masalah persendian lainnya. Tapi, mandi malam tidak menyebabkan rematik.

Baca Juga: Doyoung NCT Siap Debut Solo dengan Album Youth April Ini!

Mitos mandi malam bagi kesehatan tubuh

Efek mandi malam sebagai penyebab rematik sebenarnya merupakan salah satu mitos yang beredar di masyarakat. Begitu pula perihal mandi malam jadi salah satu penyebab rematik, Demam, Asam Urat, masuk angin,dll. Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hal tersebut.

Fakta mandi malam bagi kesehatan tubuh

Ternyata ada manfaat mandi malam dengan air hangat yang justru dapat meringankan gejala rematik. Mandi dengan air hangat juga dapat membantu merelaksasi otot tubuh yang tegang setelah seharian beraktivitas sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur.

Selain itu, jika SOCers beraktivitas cukup berat seharian, mandi malam hari menggunakan air hangat bisa membantu meredakan pegal serta mengurangi nyeri otot di keesokan harinya. (*)